Jumat, 02 Maret 2012

Tugas SIA 1


ANAK AGUNG ADI BIANTARA    1015351020

I.                    AKUN – AKUN PERUSAHAAN DAGANG
Akun-akun yang merupakan ciri khas perusahaan dagang selain seperti yang terdapat di perusahaan jasa adalah sebagai berikut :
1. Akun pembelian di sisi debit (D)
2. Akun penjualan dicatat di sisi kredit (K)
3. Akun potongan pembelian dicatat di sisi kredit (K)
4. Akun potongan penjualan dicatat di sisi Debit (D)
5. Akun retur pembelian dicatat di sisi kredit (K)
6. Akun retur penjualan dicatat di sisi debit (D)
7. Akun biaya angkut pembelian dicatat di sisi debit (D)
8. Akun biaya pengiriman dicatat di sisi debit (D)
9. Akun persediaan barang dagang dicatat di sisi debit (D)
10. Akun utang usaha dicatat di sisi kredit (K)
11. Akun piutang usaha dicatat di sisi debit (D)
12. Harga pokok penjualan dicatat di sisi debit (D)
Penjelasan akun-akun sabagai berikut:
Akun Pembelian
Akun pembelian terjadi karena perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan untuk dijual kembali. Pembelian barang dagang ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu pembelian tunai, pembelian kredit, pembelian sebagian tunai dan sebagian kredit.
Untuk pembelian barang yang tidak untuk dijual kembali dicatat dalam akun berbeda. Pembelian selain barang dagang misalnya pembelian peralatan dicatat pada akun peralatan dan jika yang dibeli perlengkapan maka dicatat pada akun perlengkapan. Dokumen sumber yang diperoleh dari kegiatan pembelian tersebut adalah faktur atau kuitansi.
Akun Penjualan
Akun penjualan terjadi karena perusahaan menjual barang dagang yang diperoleh dari pemasok dan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Penjualan dapat dilakukan dengan tunai, kredit, dan dengan sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur, dengan diikuti syarat pembayaran dan syarat penyerahan. Dasar pencatatannya adalah faktur (jika dengan kredit) dan bukti penerimaan kas jika dengan tunai.

Akun Potongan Pembelian
Akun potongan pembelian ini terjadi karena penjual memberikan potongan kepada pembeli, dengan tujuan agar pembeli melunasi utangnya sebelum jatuh tempo atau tepat pada waktu yang telah disepakati. Selama masih dalam masa potongan, maka utang yang dibayar adalah harga faktur dikurangi dengan potongan yang diterima. Dasar pencatatannya adalah kuitansi atau faktur yang distempel lunas.
Akun Potongan Penjualan
Akun potongan penjualan ini merupakan pencatatan atas potongan yang diberikan oleh penjual dengan harapan agar tagihannya dapat segera dilunasi. Potongan ini akan mengurangi tagihan yang diterima penjual sehingga jumlah yang diterima oleh penjual sebesar jumlah tagihan dikurangi dengan potongan yang diberikan. Dasar pencatatannya adalah bukti kas masuk dari pelunasan piutang yang di dalamnya dijelaskan besarnya potongan.
Akun Retur Pembelian
Akun retur pembelian ini terjadi karena pembeli mengembalikan sebagian barang yang telah dibeli atau ada sebagian yang rusak dan tidak cocok dengan pesanan. Jika pengembalian barang yang dibeli dilakukan secara tunai, maka penjual akan mengembalikan besarnya retur dengan tunai juga. Akan tetapi, jika pada waktu membeli barang itu dilakukan secara kredit, maka besarnya retur akan mengurangi harga fakturnya. Dasar pencatatannya berupa nota debit.
Akun Retur Penjualan
Akun retur penjualan terjadi karena penjual menerima kembali sebagian barang yang telah dijual karena mutunya tidak sesuai dengan pesanan. Pengembalian barang ini oleh penjual akan mengurangi tagihannya kepada pembeli. Dasar pencatatannya berupa nota kredit.
Akun Biaya Angkut
Akun biaya angkut ini terjadi ketika pembeli harus membayar ongkos agar barang yang dibeli sampai ke gudang pembeli. Dengan demikian harga perolehannya terdiri dari harga beli barang ditambah beban angkutnya. Dasar pencatatannya berupa bukti kas keluar atau kuitansi
Akun Biaya Pengiriman
Akun biaya pengiriman atau beban ini terjadi karena penjual bersedia mengirim barang dari toko (penjual) sampai di tempat pembeli. Hal ini terjadi karena pada waktu transaksi jual-beli telah dicantumkan dalam syarat penyerahan, bahwa penjual menanggung ongkos kirim. Bukti pencatatannya berupa bukti kas keluar atau kuintansi.
Akun Persediaan
Akun persediaan ini merupakan nilai persediaan barang dagang yang belum terjual pada akhir periode akuntansi, yang dicatat dengan nilai realisasi bersih (menurut SAK). Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga penjualan dalam kegiatan normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.

II.                  AKUN – AKUN PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai perbedaan ini,marilah kita bandingkan harga pokok penjualan dalam laporan rugi-laba perusahaan dagang degan laporan rugi-laba perusahaan manufaktur.
Laporan harga pokok produksi menujukkan biaya untuk menghasilkan produk yang dihasilkan perusahaan manufaktur.Adanya perbedaan catatan dan teknik yang digunakan dalam akuntansi untuk biaya-biaya ini,menyebabkan timbulnya perbedaan dalam karakteristik akuntansi perusahaan manufaktur.


Ø  AKUN – AKUN  BIAYA PRODUKSI

Dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu produk,perusahaan manufaktur biasanya mengeluarkan berbagai macam biaya.Biaya yang beraneka ragam tersebut dapat dikelompokan menjadi 3 golongan besar,yakni :bahan langsung,tenaga kerja langsung,dan overhead pabrik.

1.       Bahan Langsung
Bahan yang digunakan dan menjadi bagian dari produk jadi disebut bahan langsung.sebagai contoh,bahan langsung dalam sebuah pabrik sepatu terdiri dari kulit,kain,benang,paku,dan lem. Bahan langsug harus dibedakan dari bahan tak langsung yang meliputi bahan-bahan perlengkapan pabrik seperti minyak dan oli mesin,bahan bakar dan sebagainya.bahan tak langsung digunakan dalam proses produksi,tetapi tidak menjadi bagian dari produk jadi.oleh karena itu,biaya bahan tak langsung menjadi sukar untuk ditelusuri ke unit barang tertentu atau proses tertentu.
Barang-barang yag dibeli perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi disebut bahan baku (raw material).biasanya bahan baku digunakan dalam proses produksi,seperti halnya bahan langsung.pada saat dibeli bahan tersebut didebet ke rekening pembelian bahan baku.akan tetapi jika bahan yang dibeli tersebut akan digunakan sebagai bahan tak langsung,maka rekening yang digunakan adalah perlengkapan pabrik.

2.       Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses mengubah bahan menjadi produk jadi disebut tenaga kerja langsung.tenaga kerja tak langsung digunakan dalam proses produksi tetapi tidak bias dihubungkan atau diterapkan pada suatu produk tertentu.oleh karena itu tenaga kerja tak langsung tidak dapat dengan mudah dihubungkan atau dibebankan pada unit atau proses tertentu. Contoh tenaga kerja tak langsung adalah tenaga pengawas,tenaga pemeliharaan mesin,dan tenaga pembersih.
Rekening yang digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung dalam system akuntansi umum disebut tenaa kerja langsung.Sedangkan biaya kerja tak langsung dicatat dalam satu atau beberapa rekening tenaga kerja tak langsung.

3.       Overhead Pabrik
Biaya-biaya produksi lain,selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung disebut overhead pabrik.Biaya-biaya ini disebut juga biaya produksi tak langsung.contoh biaya overhead pabrik.


Contoh overhead pabrik

Tenaga kerja tak langsung                                     Biaya listrik pabrik

Bahan tak langsung :                                             Biaya gas pabrik

Bahan Pembersih                                              Depresiasi mesin dan peralatan

Bahan Pelumas (oil dll)                                    Amortisasi hak paten

Bahan bakar (solar dll)                                     Penghapusan alat-alat kerja kecil

Reparasi gedung dan peralatan pabrik                   Asuransi tenaga kerja

Asuransi peralatan pabrik                                       Pajak penghasilan tenaga kerja

Pajak bangunan pabrik                                          Pabrik

4.       HARGA POKOK PRODUK DAN BIAYA PERIODE
Dalam perusahaan manufaktur terjadi baik biaya periode maupun harga pokok produk.Harga  pokok produk dikeluarkan untuk tujuan mendapatkan barang dagangan atau menghasilkan produk jadi.

III.                AKUN – AKUN PERUSAHAAN JASA
Klasifikasi akun – akun perusahaan jasa  :
1.    Aktiva (Assets)
        Kekayaan atau sumber ekonomik yang dikuasai oleh perusahaan dan digunakan               untuk  mencapai tujuan perusahaan.
a)    Aktiva Lancar (Current Assets)
        Adalah uang tunai atau aktiva lainnya yang diharapkan segera menjadi uang tunai co :
     Kas (Cash)
     Surat  Berharga (Marketable Securities)
     Piutang Usaha (Account Receivable)
     Piutang Wesel (Note Receivable)
     Perlengkapan (Supplier)
     Biaya Dibayar Di muka / Persekot (Prepaid Expenses)
b)    Aktiva Tetap (Fix Assets)
        Aktiva tahan lama berwujud yang digunakan dalam usaha pokok perusahaan.
        co : tanah,bangunan,kendaraan,peralatan
c)    Aktiva Tetap Tidak Berwujud (Intangible Assets)
        Mencerminkan hak atau posisi yang mnguntungkan perusahaan dalam                 menghasilkan pendapatan.
        co : hak cipta / hak paten, hak cetak, goodwill

2.    Kewajiban (Liabilities)
suatu jumlah rupiah yang harus dibayar atau dilunasi perusahaan dengan menggunakan kekayaan perusahaan kepada pihak di luar pemilik.
a)    Kewajiban Lancar (Current Liabilities)
        kewajiban yang diharapkan akan dilunasi dalam jangka waktu satu tahun dengan menggunakan sumber dari aktiva lancar
        co : Utang usaha, Utang wesel,Utang biaya, Penghasilan diterima di muka / Persekot Penghasilan
b)    Kewajiban Tetap (Fixed Liabilities)
        pinjaman jangka panjang dengan atau tanpa jaminan benda tetap/benda tidak bergerak.
        co : Utang obligasi, Utang hipotik

3.    Modal (Owner’s Equity)
Dari sudut pandang perusahaan : jumlah yang harus dibayar atau dikembalikan kepada pemilik (utang kepada pemilik)
Dari sudut pandang pemilik modal : hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi dengan semua kewajiban.
co : setoran dari pemilik, prive atau deviden, laba ditahan

Ø  Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP)
Suatu catatan transaksi dua sisi.  Sisi debet dan kredit, yang digunakan untuk menyesuaikan  beberapa transaksi hingga tepat mencerminkan nilai transaksi pada waktu tertentu.
Ada 7 transaksi yang diikuti oleh AJP pada akhir periode akuntansi :
1. Pendapatan diterima di muka
2. Piutang Pendapatan
3. Biaya dibayar dimuka
4. Utang biaya
5. Kerugian piutang
6. Penyusutan
7. Biaya Pemakaian Perlengkapan

Ø  NERACA LAJUR
adalah suatu kertas kerja yang berisi kolom atau lajur yang dirancang berisikan rangkuman rekening-rekening dan saldonya yang tercantum dalam neraca saldo sebelum penyesuaian, jurnal penyesuaian dan neraca saldo setelah penyesuaian.
dilakukan :         
1. Untuk mempermudah dalam pembuatan Laporan Keuangan
        2. Memudahkan mencari kesalahan yang mungkin terjadi dalam               pembuatan jurnal penyesuaian.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar